Silase Ampas sagu sebagai pakan alternatif kambing

https://www.facebook.com/
Sistem produksi tanaman dan ternak yang saling integrasi telah menjadi salah satu alternatif sistem yang sesuai dengan kondisi pertainan di Indonesia. Sistem ini tanaman dan ternak saling terkait secara komplementer, kaitan keudanya terutama terletak pada potensi ternak sebagai pupuk organik bagi tanaman dan tanaman sebagai sumber pakan bagi ternak, berupa hasil samping atau limbah untuk produksi ternak, salah satunya adalah ampas sagu. Ampas sagu termasuk katagori limbah basah (wet by-products) karena masih mengandung kadar air 75-80%, sehingga dapat rusak dengan cepat apabila tidak segera di proses, Silase merupakan proses mempertahanan kesegaran bahan pakan dengan kandungan bahan kering 35-40%. Adapun bahan yang digunakan untuk proses fermentasi antara lain:
1. Molasses
2. Dedak jagung 
3. Tepung tapioka (10%) Silase ampas sagu dapat memberikan sebagai sumber utama bahan pakan berserat pengganti rumput pada kambing. Teknologi ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi peternak kambing pada daerah sentra tanaman sagu. Beberapa tahap yang harus dilakukan dalam proses fermentasi adalah: 
1. Penjemuran ampas sagu selama 2-3 hari 
2. Percampuran dengan bahan aditif secara merata 
3. Pemadatan pada wadah penyimpanan dengan prinsip fermentasi anaerob Penyimpanan selama 10-14 hari proses fermentasi, silase ampas sagu tersebut sudah dapat digunakan sebagai pakan kambing terutama untuk penganti pakan rumput sebagai sumber pakan serat. Fermentasi silase dapat disimpan 1-2 bulan. Sifat dari fermentasi silase sagu dapat menigkatkan keenceran pakan dan pertubbuhan ternak kambing.


 



Comments