4 hal yang kamu harus pahami sifat dan karekter Aglaonema


Aglaonema disukai banyak kalangan karena sosok dan warnanya. Beberapa varietas sangat digemari karena daunnya yang bulat lonjong dengan tangkai pendek sehingga tampil kompak. Dari beberapa aglaonema, ada yang tumbuh cepat da nada pula yang relatif lambat.

Pada dasarnya aglaonema memiliki sifat mudah beradaptasi. Dalam pemeliharaannya, tanaman ini tidak rewel asal dirawat dengan baik. Yang penting kebutuhan cahaya, kelembapan, suhu, dan lingkungan yang mendukung pertumbuhannya. Dengan perawatan yang baik, aglaonema pun tumbuh sehat. Meski begitu, bagi hobis yang tertarik ingin mengoleksi agloenema sebaiknya  memahami sifat dan karakter masing-masing.

Pada habitat aslinya, aglaonema dijumpai di hutan-hutan daratan rendah dengan ketinggian 0-600m dpl. Namun, ketinggian 300-400 m dpl cukup ideal untuk aglaonema tumbuh bagus dengan sosok tegap, daun cukup tebal, warna dan corak tampak secara nyata pada daunnya. Tanaman ini tumbuh subur di tempat-tempat dengan pencahayaan terbatas, seperti dibawah naungan pohon-pohon besar. Aglaonema termasuk mudah tumbuh dan tidak banyak persyaratan untuk hidupnya. Yang terpenting adalah faktor cahaya, suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara.

1. Sinar matahari

Aglaonema membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotositesis. Sebetulnya tanaman ini dapat hidup didaratan sedang. Namun, beberapa jenis lebih menyenangi lokasi teduh dengan pencahayaan terbatas, kira-kira 10-30% sehingga dibutuhkan paranet sekitar 70-85%. Makanya tanaman hias aglaonema cocok dipakai sebagai tanaman indoor plant yang cukup lama (1-2 Minggu) oleh karena itu tanaman aglaonema popular sabagai indoor plant.

Sinar matarhari yang terlalu kuat akan mengakibatkan daun pucat, bahkan terjadi nekrosis (titik-titik daun berwarna cokelat seperti terbakar). Indikasinya dapat dilihat dari posisi daun, bila tegak (45O) dipastikan jumlah cahaya berlebihan. Idealnya, posisi daun 45-90O

2. Suhu

Aglaonema akan tumbuh baik apabila lokasi memiliki suhu optimal tetap diperlukan. Suhu siang hari sebaiknya dipertahankan 28-30OC dan 20-22OC pada malam hari. Pada daratan rendah (< 300 m dpl) pertumbuhan tanaman lebih cepet lantaran suhu lebih hangat dan sinar matahari lebih lama sehingga proses fotosintesis lama. Pertumbuhan satu daun butuh waktu sekitar 20-25 hari. Sedangkan didaratan sedang  (>400m dpl) pertumbuhan tanaman lambat. Tumbuhnya satu daun baru butuh waktu lebih lama.

3. Kelembapan

Kelembapan yang diinginkan aglaonema sekitar 50-60% pada siang hari (pukul 12.00 – 15.00) didaratan rendah dan bila angin bertiup dengan kelembapan udara turun dibawah 50% dapat berpengaruh pada aglaonema mudah layu dan pada akhrinya mati. Oleh karena itu, tanaman sebaiknya diletakan di lokasi tanpa langsung terkena sinar matahari.  Untuk mengakali agar kondisi cahaya kurang, tanaman diletakkan diteras rumah atau lokasi penanaman yang dilengkapi shading net 70%. Cara lain, memasang mis spaying atau pengkabutan dengan air untuk membasahi daun daun aglaonema, tetapi tidak sampai membasahi media. Maksudnya tanaman tidak layu karena penguapan terlalu berlebihan.

4. Sirkulasi Udara

Aglaonema butuh lokasi bersirkulasi udara yang baik. Menurut pengalaman hobiis sirkulasi udara yang buruk berdampak pada kondisi tanaman. Misalnya  tembok terlalu tinggi bisa menghalagi udara masuk ke area pertamanan. Bila kelembapan udara 60% pada musim hujan dan sirkulasi udara buruk, maka penyakit yang muncul adalah cendawan yang menyerang mulai dari daun, batang hingga akarnya. Meskipun sinar matahari cukup tapi sirkulasi udara jelek, maka pupuk dan zat hara dimedia tidak dapat diserap secara optimal. Dampaknya pertumbuhan lambat dan tanaman tampak kurang subur

Comments